SKRIPSI : PENGUJIAN MUTU SUSU SEGAR DI LABORATORIUM GABUNGAN KOPERASI SUSU INDONESIA MILK TREATMENT BOYOLALI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Pendidikan dan Pengajaran Tinggi merupakan penanggung jawab bagi terbentuknya manusia yang memiliki kecakapan dalam ilmu pengetahuan, mengabdi kepada masyarakat sehingga dapat berperan serta dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Dalam rangka mewujudkan harapan tersebut, berbagai bentuk usaha atau kegiatan ilmiah dilakukan oleh Perguruan Tinggi maupun masyarakat. Salah satunya dalam bentuk kegiatan ilmiah yang diterapkan dalam dunia industri yaitu melakukan kegiatan magang (Praktek Kerja Industri).

Magang adalah kegiatan akademik (intrakulikuler) yang dilakukan oleh mahasiswa dengan melakukan praktek kerja pada lembaga-lembaga yang relevan dalam bidang agribisnis atau industri pengolahan hasil pertanian. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah kerja praktek dengan mengikuti semua aktivitas atau kegiatan di lokasi magang. Magang dalam industri hasil pertanian atau di bidang agribisnis merupakan salah satu bagian kurikulum Program Diploma III Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Setiap mahasiswa wajib melaksanakan magang di industri hasil pertanian sebagai syarat untuk meraih gelar Ahli Madya (A,Md). Magang di industri hasil pertanian penting untuk melengkapi pengetahuan mengenai dunia industri yang sebenarnya yang merupakan bentuk nyata dari teori-teori yang didapat selama mengikuti perkuliahan.

1

Dalam melaksanakan magang sering dijumpai kesenjangan antara teori dan praktek. Hal tersebut merupakan permasalahan yang harus diselesaikan dan dicarikan jalan keluar. Penyelesaian masalah tersebut menuntut adanya kemampuan dalam menerapkan teori yang telah dikuasai. Kemampuan ini hanya dapat dicapai bila mahasiswa telah cukup menguasai teori, mendapatkan pengalaman, dan pelatihan. Di sisi lain, permasalahan yang timbul dalam praktek justru menjadi pendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan aplikasi teori yang telah ada.

Salah satu industri yang memproduksi makanan khususnya susu segar yaitu Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Milk Treatment Boyolali. Dimana dapat diketahui bahwa susu segar memerlukan penanganan yang sangat kompleks agar dihasilkan susu yang berkualitas baik sehingga dampak negatif yang ditimbulkan sangat kecil. Air susu merupakan bahan makanan yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia. Air susu juga merupakan salah satu bahan makanan yang lezat, mudah dicerna dan bernilai gizi yang cukup tinggi (Anonim , 1995). Air susu bisa membahayakan atau dapat menimbulkan ganguan terhadap kesehatan manusia, apabila terjadi kerusakan pada susu tersebut. Menurunnya mutu atau kerusakan air susu sapi tersebut bisa saja disebabkan oleh tercemarnya susu oleh mikroorganisme atau benda asing lain seperti penambahan komponen lain yang berlebihan (peroksida, gula, pati).

Orientasi magang di GKSI ini adalah mengacu pada uji laboratorium (Quality Control), yang merupakan bagian terpenting dalam penerimaan susu dari pos-pos penampung. Setiap bahan/ susu segar yang akan diterima harus melalui tahap pengujian laboratorium, yang bertujuan untuk mengetahui apakah susu tersebut memenuhi standar penerimaan mutu susu segar di GKSI atau tidak. Dengan dilakukannya uji laboratorium kita bisa mengetahui kandungan bahan (lemak, protein, kadar air), dan jika ada masalah dalam bahan tersebut bisa segera diatasi. Selain itu, pengujian susu di laboratorium termasuk dalam titik kritis ada tidaknya bahaya atau masalah yang ada, baik dalam bahan baku (raw material) atau barang jadi. Dengan adanya uji laboratorium bisa diketahui ada tidaknya bahaya yang terdapat dalam bahan baik dari penerimaan bahan, proses produksi hingga pendistribusian, sehingga jika ada bahaya atau masalah bisa langsung ditangani dengan benar.

Menurut Warsito (1989), pengawasan susu perlu dilakukan untuk menjaga agar kualitas susu tetap dalam keadaan baik. Pengawasan tersebut meliputi dua hal, yaitu :

  1. Pengawasan kualitas susu dengan maksud membebaskan konsumen dari kerugian-kerugian yang disebabkan susu yang mengandung organisme yang dapat menimbulkan penyakit maupun karena dipalsukan.
  2. Pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi atau menyertai kerusakan susu.

Mengingat pentingnya produk-produk yang berasal dari susu, maka perkembangan produk susu dan olahanya di Indonesia perlu ditingkatkan dan dikembangkan. Hal tersebut perlu dilakukan supaya di masa yang akan datang industri susu di negara ini tidak terus bergantung pada pihak luar. Sebab selama ini menurut dirjen dinas peternakan di Indonesia, 80 % kebutuhan susu dalam negeri masih bergantung pada pihak luar.

B. Tujuan Kegiatan

1. Tujuan Umum

a. Melihat dan memahami secara langsung proses produksi di GKSI dari proses awal sampai proses akhir

b. Meningkatkan hubungan antara Perguruan Tinggi dengan Instansi Pemerintah, Perusahan Swasta dan Masyarakat, dalam rangka meningkatkan kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi kususnya antara pihak Universitas Sebelas Maret dengan pihak GKSI Boyolali

c. Memperoleh pengalaman kerja secara langsung sehingga dapat membandingkan antara teori yang diperoleh dengan aplikasinya di lapangan serta keterkaitan dengan ilmu yang lain, sehingga nantinya setelah selesai dapat digunakan sebagai bekal serta mempersiapkan diri untuk terjun ke dunia industri.

2. Tujuan Khusus

a. Mempelajari proses pengendalian mutu susu, dalam hal ini tentang uji-uji laboratorium dari susu yang dihasilkan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas susu sebagai bekal bagi mahasiswa setelah terjun didunia indusri

b. Mengetahui prinsip kerja alat yang digunakan dalam proses uji laboratorium pada susu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERANAN KATALIS K3-xHxPW12O40 PADA KATALISIS SELEKTIF SINTESIS METILAMINA DARI METANOL DAN AMONIAK

GENERAL LEAST SQUARE

Faktor yang Mempengaruhi Intelegensi