Postingan

Menampilkan postingan dengan label Kesehatan Masyarakat

RESPONS IMUNITAS YANG RENDAH PADA TUBUH MANUSIA USIA LANJUT

Abstrak Penuaan (aging) dikaitkan dengan sejumlah besar perubahan fungsi imunitas tubuh, terutama penurunan Cell Mediated Immunity (CMI) atau imunitas yang diperantarai sel. Kemampuan imunitas kelompok lanjut usia menurun sesuai peningkatan usia termasuk kecepatan respons imun melawan infeksi penyakit. Hal itu berarti bahwa kelompok lansia beresiko tinggi terserang penyakit seperti infeksi, kanker, jantung koroner, kelainan autoimmun atau penyakit kronik lainnya. Seluruh penyakit ini mudah terjadi pada lansia karena produksi imunoglobulin menurun. Akibatnya vaksinasi yang diberikan pada kelompok orang tua seringkali tidak efektif melawan penyakit. Orang-orang tua yang umumnya menderita kekurangan gizi makro dan mikro akan memiliki respons sistem dan fungsi imun yang rendah. Oleh karena itu, kasus malnutrisi pada lansia seharusnya memiliki perhatian khusus secara dini, termasuk pemberian vaksinasi untuk pencegahan penyakit. Penyakit infeksi yang dialami oleh lansia dapat dicegah atau...

FAKTOR RISIKO DIARE PADA BAYI DAN BALITA DI INDONESIA: SYSTEMATIC REVIEW PENELITIAN AKADEMIK BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT

Wiku Adisasmito Abstrak Penyakit diare menempati urutan kelima dari 10 penyakit utama pada pasien rawat jalan di RS merupakan topik yang sering diteliti secara akademik di bidang kesehatan masyarakat. Penelitian berupa systematic review terhadap 18 penelitian akademik FKM UI yang dilakukan pada tahun 2000-2005 dengan 3884 (kisaran 65-500) subyek penelitian bertujuan untuk melihat faktor risiko diare pada bayi dan balita di Indonesia. Data yang dikumpulkan dianalisis secara univariat dan bivariat. Sebagian besar penelitian menggunakan literatur diare lama berasal dari buku, bahan dari depkes dan penelitian sebelumnya berupa skripsi dan tesis. Semua alat ukur yang digunakan dalam 18 penelitian tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Faktor risiko yang sering diteliti adalah faktor lingkungan yaitu sarana air bersih dan jamban. Faktor risiko diare menurut faktor ibu yang bermakna adalah: pengetahuan, perilaku dan hygiene ibu. Faktor risiko diare menurut faktor anak: status giz...

Riwayat keluarga dan kejadian akne vulgaris

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Riwayat keluarga dicerminkan sebagai proses turun temurun dari suatu karakteristik melalui suatu gen. Proses transfer karakteristik biologi dari orang tua kepada anaknya melalui gen sebagai pembawa informasi biologi disebut herediter atau genetik (Wikipedia, 2006b). Terdapat 2 pola penurunan genetik, yaitu pola penurunan genetik tunggal dan penurunan multifaktorial. Pola penurunan multifaktorial dipengaruhi oleh banyak gen (poli gen) yang terkena , tidak mengikuti aturan hukum Mendel, serta munculnya dipengaruhi oleh faktor lingkungan (Boediardja, 2004). Beberapa studi menunjukkan bahwa faktor genetik mempengaruhi timbulnya akne (Simpson dan Cunliffe, 2004). Pada kembar identik, resiko terjadinya akne vulgaris sangat tinggi, termasuk distribusi dan ragam dari akne vulgaris (Plewig, Jansen dan Kligman, 2000). Akne vulgaris adalah penyakit dari unit kelenjar pilosebasea. Penyakit ini dapat terjadi ringan, berupa komedo atau papula, dapat juga t...

Sikap ibu rumah tangga terhadap penyuluhan gizi dalam pemenuhan gizi balita di wilayah binaan puskesmas I Gatak kecamatan Gatak kabupaten Sukoharjo

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kekurangan konsumsi pangan bukanlah merupakan hal yang baru, namun masalah ini tetap aktual terutama di negara-negara sedang berkembang sebab mempunyai dampak yang sangat nyata terhadap timbulnya masalah gizi. Salah satu faktor yang menyebabkan keadaan ini terjadi adalah bertambahnya jumlah penduduk diberbagai negara sedang berkembang yang cenderung meningkat terus, sedangkan pertambahan produksi pangan belum mampu mengimbanginya walaupun telah diterapkan beragam teknologi mutakhir (Suhardjo, 2003). Dalam beberapa dasawarsa belakangan ini lahan pertanian dunia telah berkembang, namun demikian kebanyakan dari lahan tersebut tergolong sulit untuk diusahakan tanpa adanya biaya produksi yang berarti. Selain itu karena pertambahan penduduk yang sangat cepat, lahan per kapita menjadi lebih kecil. Hal ini menyebabkan masalah kurang gizi meningkat (Suhardjo, 2003). Masalah gizi kurang, banyak dialami oleh balita yang merupakan generasi penerus. Hal ini ...