SKRIPSI : Metode pelaksanaan beton bertulang pada balok PROYEK PEMBANGUNAN rukan 2 dan 3 lantai Di kawasan Solo Baru

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di Indonesia proyek konstruksi berkembang sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia dan kemajuan teknologi. Bidang-bidang kehidupan manusia yang semakin beragam menuntut industri jasa konstruksi membangun proyek-proyek konstruksi yang sesuai dengan beragam bidang tersebut. Proyek dibidang teknik sipil seperti jalan, jembatan, perumahan dan proyek lainnya yang membutuhkan spesifikasi keahlian dan teknologi tertentu.

Suatu proyek sejak lama dikenal sebagai rangkaian proses rumit yang memerlukan penanganan khusus dan ketelitian yang tinggi dalam pelaksanaannya, mengingat kompleksitas berbagai aspek yang terlibat didalamnya, baik itu aspek rancangan yang disiapkan hingga proyek dinyatakan selesai dan siap beroperasi. Berkaitan dengan hal itu, faktor perencanaan dan pengendalian memegang peranan yang cukup penting. Perencanaan ditentukan untuk menentukan target waktu biaya, penggunaan sumber daya, serta cara-cara melaksanakan kegiatan pekerjaan. Perencanaan yang efektif dari suatu proyek diperkirakan sebagai kunci keberhasilan dari seluruh rangkaian proyek.

Dalam perusahaan kontraktor manajemen proyek memegang peranan yang sangat penting, setiap kegiatan dalam proyek kontraktor diharapkan selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Proyek akan selesai tepat waktu atau dengan kata lain tidak mengalami ketelambatan. Hal terpenting yang harus diperhatikan adalah mengetahui kegiatan-kegiatan yang berpotensi untuk terjadinya suatu keterlambatan dan untuk melihat pengaruh dari adanya keterlambatan pada salah satu kegiatan terhadap waktu, biaya penyelesaian dari keseluruhan proyek.

Manajemen proyek adalah suatu cara atau metode pengelolaan suatu pekerjaan pembangunan atau proyek dengan sumber daya, biaya yang efisien dan waktu yang efektif untuk mencapai tujuan akhir dari proyek tersebut. proyek berupa rangkaian kegiatan panjang yang dimulai sejak direncanakan, kemudian dilaksanakan, sampai benar-benar mencapai tujuan sesuai dengan perencanaannya. Pelaksanaan proyek pada hakekatnya adalah proses merubah sumber daya dan dana tertentu secara terorganisasi menjadi hasil pembangunan yang mantap sesuai dengan tujuan dan harapan-harapan awal. Kesemuanya harus dilaksanakan dalam jangka waktu terbatas. Sementara itu pada sisi lain disadari bahwa pelaksanaan proyek pada umumnya merupakan suatu rangkaian mekanisme tugas atau kegiatan yang rumit yang mengandung berbagai permasalahan serta kesulitan tersendiri berdasarkan atas kondisi yang kompleks tersebut, membawa kita kepada suatu pertanyaan besar, bagaimana agar suatu proyek dapat diselesaikan dengan tepat waktu, tepat mutu, dan tetap dalam batas-batas anggaran biaya yang telah direncanakan.

Apabila permasalahan yang muncul dalam proyek tidak ditangani secara sungguh-sungguh, akan memberikan dampak berupa terlambatnya penyelesaian, penyimpangan mutu hasil, terdapat sisa anggaran besar karena proyek tidak selesai, pembiayaan membengkak pemborosan sumber daya, persaingan tak sehat diantara para pelaksana, serta kegagalan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan. Untuk menangani pelaksanaan proyek yang baik atau paling tidak untuk memperkecil peluang timbulnya permasalahan dan mencegah datangnya kesulitan diperlukan suatu konsep sistem manajemen yang lengkap, mendasar kokoh dan terpadu.

Manusia merupakan bagian dari sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan / organisasi. Dalam suatu proyek sumber daya manusia merupakan faktor terbesar yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya suatu proyek. Betapa tidak berartinya kekayaan / aset yang lain apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia yang handal. Oleh karena itu sumber daya manusia harus memperhatikan kualitas dan peran sumber daya tersebut, dengan sumber daya yang berkualitas maka suatu akan sangat berpengaruh pada pelaksanaan proyek.

Pengerahan tenaga kerja dengan melalui jasa mandor merupakan cara lama yang secara tradisional sampai dengan saat sekarang masih diberlakukan. Perkembangan melalui cara tersebut menunjukkan bahwa jajaran manajemen cenderung menumpukkan seluruh tanggung jawab kepada mandor. Pada perkembangannya mandor tidak saja dibebani tugas hanya mengerahkan tenaga kerja tetapi juga pengendalian mutu pekerjaan, bahkan pembiayaannya. Pada umumnya mandor apalagi tenaga kerja yang dikerahkannya tidak memiliki latar belakang pendidikan rekayasa atau pendidikan formal yang cukup memadai. Mereka bekerja di bidang konstruksi hanya mengandalkan kemauan kerja demi meraih upah, sedangkan ketrampilannya sangat minim dan hanya tergantung pada seberapa banyak mendapat kesempatan pengalaman pada pekerjaan-pekerjaan dimasa lalu. Hal demikian terjadi karena sebagian besar umumnya terdiri dari tenaga kerja musiman atau informal.

Apabila sistem mandor tetap digunakan dengan tanpa upaya pembinaan dan pengembangan, tentunya dapat berakibat bahwa mutu hasil yang dicapai akan berhenti hanya pada batas optimal tertentu yang relatif rendah. Dalam memanfaatkan tenaga kerja, mandor justru tidak berupaya melakukan penyaringan mutu tetapi malah berprinsip sedapatnya saja, asal murah upahnya.

Dengan demikian yang dikerahkan adalah tenaga dengan kualifikasi yang semakin kurang dapat dipertanggungjawabkan untuk dipekerjakan pada proyek konstruksi. Jadi pengerahan tenaga kerja (dengan segala kondisinya) merupakan bagian operasional dari manajemen yang rapuh, dan cenderung melemah terutama bila dikaitkan dengan produktivitasnya. Dengan demikian sudah dirasa perlu untuk memikirkan upaya-upaya pengembangan dalam hal pengerahan tenaga kerja yang berkualitas agar dapat mencapai tujuan dalam pelaksanaan proyek.

Pengendalian biaya proyek merupakan peranan yang penting bagi proyek konstruksi dalam pelaksanaan suatu proyek. Pengendalian biaya dilakukan untuk mengurangi terjadinya kelebihan biaya suatu proyek dari biaya perencanaan yang telah dibuat. Dengan biaya pengendalian proyek merupakan keuntungan dan sekaligus tujuan dari pelaksanaan proyek tersebut. oleh karena itu pemilihan suatu metode atau cara yang efektif dan efisien guna mengelola sumber daya dan kegiatan–kegiatan yang berhubungan dengan tahap pelaksanaan suatu proyek secara baik sehingga didapatkan hasil yang optimal.

Syarat penting untuk menuntun keberhasilan suatu proyek adalah pengendalian baik waktu, biaya dan mutu. Dalam penyelenggaraan konstruksi, faktor biaya merupakan bahan pertimbangan utama dalam pelaksanaan proyek yang biasanya menyangkut jumlah investasi besar yang rentan terhadap resiko kegagalan. Pembiayaan suatu konstruksi bangunan juga tidak lepas dari pengaruh situasi ekonomi umum yang mungkin dapat berupa kenaikan harga material, peralatan dan upah tenaga kerja karena inflasi, kenaikan biaya, sebagai akibat pengembangan bunga bank, kesempatan modal kerja atau penundaan waktu pelaksanaan karena sesuatu keterlambatan.

Untuk mewujudkan keterpaduan dan integritas keseluruhan kegiatan serta pekerjaan hingga menghasilkan suatu bangunan diperlukan upaya-upaya koordinasi dan pengendalian melalui cara-cara yang sistematis. Agar pelaksanaan proyek dapat berhasil melalui sistem pengendalian yang terarah perlu diperhatikan bahwa tujuan sasaran dan teknik-teknik pelaksanaan setiap pekerjaan hendaknya dinyatakan secara jelas dan terinci. Agar biaya akhir proyek tidak melampui rencana anggaran pelaksanaannya maka diperlukan sistem pengendalian biaya yang tepat.

Dengan perekonomian yang tidak menentu seperti saat ini peneliti mengambil tempat penelitian di Boyolali dengan alasan wilayah tersebut dapat mendukung dalam pengambilan data-data peneliti. Perusahaan adalah CV. Semut Ireng di Jl. Widuri II No. 7 – Boyolali 57316 telp. (0276) 322404 yang bergerak dibidang kontraktor, pelaksana bangunan dan perdagangan umum yang berbentuk badan usaha komanditer.

B. Identifikasi Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah di atas terdapat beberapa masalah sebagai berikut :

1. Penggunaan manajemen proyek yang lengkap, mendasar, kokoh dan terpadu akan memperkecil timbulnya permasalahan dalam pelaksanaan proyek.

2. Manajemen proyek kemungkinan berpengaruh terhadap pengendalian biaya proyek.

3. Sumber daya manusia mempunyai arti dan peranan yang penting dalam pelaksanaan proyek sehingga memungkinkan tercapainya pengendalian biaya pada proyek.

4. Untuk menjalankan pengendalian biaya proyek kita harus mengetahui hal-hal yang mempengaruhi pengendalian biaya proyek.

5. Manajemen proyek dan sumber daya manusia kemungkinan berpengaruh terhadap pengendalian biaya proyek.

C. Batasan Masalah

Agar tidak menyimpang dari tujuan yang hendak dicapai dari penulisan skripsi ini, maka akan diberikan batasan masalah yang mengarah pada tujuan penelitian yaitu :

1. Manajemen Proyek

Manajemen proyek sebagai proses terpadu yang diorganisasikan dalam suatu pekerjaan pembangunan agar dicapai sesuai dengan tujuan pembangunan dengan menggunakan anggaran dana serta sumber daya yang tersedia yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu, yang dibatasi oleh perencanaan, pengorganisasian, pelaksana, pengawas, dan tanggung jawab.

2. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam organisasi, meliputi semua orang yang melakukan aktivitas kerja yang dibatasi oleh kepemimpinan, spesialis, kredibilitas teknik, bergairah, dan memenuhi persyaratan.

3. Pengendalian Biaya

Pengendalian biaya adalah suatu proses pertanggung jawaban dan kewewenangan untuk kegiatan manajemen sambil tetap menggunakan cara-cara agar menjamin hasil yang memuaskan. Langkah yang digunakan untuk mencapai sasaran yang diinginkan maka dipakai istilah-istilah yang disesuaikan untuk mencapai sasaran mutu dan biaya, yang dibatasi oleh menetapkan standar, menilai kesesuaian, bertindak, dan merencanakan perbaikan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Adakah pengaruh Manajemen Proyek terhadap Pengendalian Biaya pada CV. Semut Ireng Boyolali tahun 2003.

2. Adakah pengaruh Sumber Daya Manusia terhadap pengendalian biaya pada CV. Semut Ireng Boyolali tahun 2003.

3. Adakah pengaruh Manajemen Proyek dan Sumber Daya Manusia terhadap Pengendalian Biaya pada CV. Semut Ireng Boyolali tahun 2003.

E. Tujuan Penelitian

Sedangkan tujuan yang hendak dicapai dari penelitian skripsi ini adalah :

1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Manajemen Proyek terhadap Pengendalian Biaya pada CV. Semut Ireng Boyolali tahun 2003.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Sumber Daya Manusia terhadap Pengendalian Biaya pada CV. Semut Ireng Boyolali tahun 2003.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Manajemen Proyek dan Sumber Daya Manusia terhadap Pengendalian Biaya pada CV. Semut Ireng Boyolali tahun 2003.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

a. Memberikan sumbangan informasi kepada pengusaha jasa konstruksi tentang peranan manajemen proyek dan sumber daya manusia.

b. menambah wawasan tentang peran manajemen proyek dalam pelaksanaan di sebuah proyek.

2. Manfaat Teoritis

a. Sebagai pengetahuan tambahan untuk menekan anggaran biaya / pengendalian biaya.

b. Sebagai bahan masukan untuk mendukung dasar teori bagi peneliti yang sejenis dan relevan.

c. Sebagai bahan masukan untuk mengembangkan ilmu peneliti sendiri maupun pembaca.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERANAN KATALIS K3-xHxPW12O40 PADA KATALISIS SELEKTIF SINTESIS METILAMINA DARI METANOL DAN AMONIAK

GENERAL LEAST SQUARE

Faktor yang Mempengaruhi Intelegensi