SKRIPSI : FAKTOR DAYA TARIK BERWISATA DI PANTAI PARANGTRITIS KABUPATEN BANTUL TAHUN 2008

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesibukan hidup yang dilakukan oleh manusia dalam aktifitas saat tertentu, menimbulkan adanya rasa jenuh, penat, stress, maupun rasa tertekan. Hal itu menyebabkan seseorang membutuhkan adanya usaha untuk melakukan kegiatan yang berbeda dalam kehidupannya. Usaha yang dapat dilakukan salah satunya dengan berwisata atau berekreasi.

Dalam hal ini suatu daerah wisata, harus mempunyai obyek wisata yang dapat memikat sehingga menarik seseorang untuk berkunjung. Adanya lokasi wisata tersebut, dapat sebagai kegiatan untuk melakukan hiburan yang berguna memenuhi kebutuhan manusia. Disamping itu, berwisata dapat melepas beban fisik maupun psikis dari kesibukan sehari-hari sehingga kembali seperti semula.

Pantai Parangtritis merupakan tempat wisata yang terkenal berada di kabupaten Bantul dan terletak 27 Km dari pusat Kota Yogyakarta. Konon, Parangtritis adalah nama yang diberikan oleh Dipokusumo, seorang palerian dari Majapahit. Sewaktu melarikan diri dari kerajaan, entah karena apa, ia bersemedi pada salah satu gua yang ada di sana. Saat itu, ia mendengar suara tetesan batu yang keluar dari batu karang yang selanjutnya menamai tempat itu dengan sebutan Parangtritis, yang berasal dari kata “parang” yang berarti batu dan “tumatis” yang berarti tetesan air. Parangtritis merupakan sebuah pantai yang relatif landai dan berpasir putih yang dikelilingi oleh bukit-bukit berbatu yang memperindah wisatawan menikmati pemandangan. Untuk menikmati pemandangan alam disekitar pantai seseorang dapat berjalan kaki dari arah timur sampai ke barat. Namun, bila malas dapat berkeliling menggunakan dokar yang disewakan oleh masyarakat sekitar.

1

Bantul merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang cukup dikenal oleh masyarakat Yogyakarta. Dikawasan Parangtritis sendiri terdapat beberapa obyek wisata seperti disekitarnya yaitu Gua Langse, Pemandaian air hangat Parang wedang, Dataran Tinggi Gumbirawati Makam Syekh Bela Belu dan tempat sakral yang biasanya digunakan untuk mencari keberuntungan yang bernama Parangkusumo. Hal ini menjadikan Parangtritis mempunyai daya tarik tersendiri apabila dibandingkan obyek wisata yang lainnya. Di samping itu, wisatawan mudah menentukan pilihan berwisata di Parangtritis yang menyediakan berbagai kawasan wisata disekitar pantai ini.

Obyek wisata Parangtritis dikelola oleh Pemerintah Daerah kabupaten Bantul yang dilengkapi pula dengan fasilitas khas (tempat rekreasi) seperti: rumah makan, penginapan, bumi perkemahan, pertokoan yang menyediakan cindera mata khas laut, tempat peribadatan, hingga biro wisata. Untuk dapat memasuki kawasan obyek wisata Parangtritis, pengunjung hanya dikenakan tiket sebesar Rp 2.000,00 apabila menggunakan sepeda motor, dan Rp 3.000,00 bila menggunakan mobil. Sedangkan tarif parkir di Parangtritis untuk sepeda motor dipatok Rp 3.000,00 s/d Rp 5.000,00, sementara mobil berkisar antara Rp 10.000,00 s/d Rp15.000,00. Wisatawan pantai Parangtritis dari 5 tahun terakhir mulai tahun 2002 s/d 2006 menurun pada tahun 2006 karena terjadi bencana gempa bumi. Tahun 2002 pengunjung pantai Parangtritis berjumlah 1.383.495 wisatawan, tahun 2003 berjumlah 1.421.202 wisatawan, tahun 2004 berjumlah 1.384.320 wisatawan, tahun 2005 berjumlah 1.341.931 wisatawan dan tahun 2006 berjumlah 500.384 wisatawan. (Sumber: Dinas Pariwisata kabupaten Bantul: 2006)

Untuk mempertahankan dan agar kawasan ini terus berkembang, para pengelola obyek wisata harus memahami daya tarik dan perilaku konsumen atau wisatawan. Wisatawan yang merupakan manusia yang memiliki tingkat kepuasan dan daya tarik yang berbeda-beda dalam segala bentuk pemenuhannya. Daya tarik yang ditentukan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya. Faktor tersebut yaitu: (1) bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, lokasi dan informasi (2) pantai dengan daya tariknya yang terdiri dari pemandangan alam, keindahan ombak dan kesempatan relaksasi (3) citra (image) yang terdiri dari nama besar Jogja, legenda dan keindahan (4) faktor Pasca gempa bumi yang terdiri dari persepsi, isu tsunami dan iklim. Wisatawan akan membuat pertimbangan sebelum melakukan kunjungan ke Parangtritis. Bantul yang merupakan daerah wisata dan nilai budaya yang masih kental yang berada di Yogyakarta memungkinkan wisatawan baik dari dalam maupun luar tertarik untuk berkunjung.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Kotler (2000) adalah: (1) faktor kebudayaan yang terdiri dari kultur, subkultur dan kelas sosial (2) faktor sosial yang terdiri dari kelompok/referensi, keluarga, peranan dan status (3) faktor Kepribadian yang terdiri dari usia dan tingkat kehidupan, jabatan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan gaya hidup (4) faktor psikologis yang terdiri dari motivasi, persepsi, pengetahuan, kepercayaan dan sikap.

Gempa bumi tanggal 27 Mei 2006 yang menggetarkan Yogyakarta mengakibatkan berbagai sarana dan fasilitas khususnya pariwisata mengalami kerusakan. Promosi dan pemulihan citra pariwisata di Daerah Istimewa Yoyakarta perlu digencarkan dengan berbagai kegiatan baik dari dalam maupun luar negeri. Pemulihan citra pariwisata perlu dilakukan karena berdampak menurunnya jumlah kunjungan wisatawan ke daerah ini (www.kompas.com).

Tugas pengelola dalam hal ini sebagai pemasar yaitu harus mengetahui wisatawan dalam melakukan kunjungan ke obyek wisata. Apabila pemasar telah mengetahuinya, maka dapat diketahui cara atau metode, alat yang tepat sehingga dapat mendorong wisatawan melakukan kunjungan terhadap obyek wisata. Oleh karena itu, penulis tertarik mengadakan penelitian tentang FAKTOR DAYA TARIK BERWISATA DI PANTAI PARANGTRITIS KABUPATEN BANTUL TAHUN 2008.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan di atas, permasalahan yang teridentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Faktor daya tarik apa yang dipertimbangkan pengunjung pada saat berwisata di Pantai Parangtritis?

2. Bagaimana persaingan tempat wisata di Bantul dengan banyaknya obyek wisata yang ada?

3. Apakah faktor citra (image) menjadi daya tarik utama pengunjung Pantai Parangtritis?

4. Bagaimana pola preferensi masayarakat Bantul terhadap obyek wisata pantai?

C. Pembatasan Masalah

1. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah faktor yang menjadi daya tarik wisata Pantai Parangtritis pada saat menjadi pengunjung tahun 2008.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi fokus masalah yang diteliti. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor daya tarik berwisata. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengambilan keputusan dalam berwisata.

3. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah individu-individu yang dapat digunakan sebagai sumber data yang dibutuhkan dalam suatu penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah semua pengunjung wisata Pantai Parangtritis Kabupaten Bantul tahun 2008.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Faktor apa yang menjadi daya tarik pengunjung obyek wisata Pantai Parangtritis?

2. Faktor manakah yang paling dominan mempengaruhi daya tarik berwisata ke Pantai Parangtritis Kabupaten Bantul tahun 2008?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan sasaran yang hendak dicapai sebagai pemecahan masalah yang dihadapi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui faktor yang menjadi daya tarik berwisata di obyek Wisata pantai Parangtritis kabupaten Bantul tahun 2008.

2. Untuk mengetahui faktor manakah yang paling dominan yang menjadi daya tarik berwisata di pantai Parangtritis kabupaten Bantul tahun 2008?

F. Manfaat Penelitian

Suatu kegiatan penelitian dilakukan untuk mendapatkan jawaban dari sejumlah masalah yang ada sehingga dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut.

  1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan obyek wisata.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung teori yang telah ada tentang daya tarik obyek wisata.

  1. Manfaat Praktis

a. Bagi pengelola, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi empiris sebagai masukan kepada Dinas Pariwisata Bantul dalam pengembangan dan pengelolaan obyek wisata daerah setempat.

b. Bagi penulis, penelitian ini dapat sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan dan menambah wawasan yang berhubungan dengan hasil penelitian.

c. Bagi akademisi, hasil penelitian ini dapat menjadikan bahan masukan atau evaluasi bagi para akademisi yang tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang perilaku konsumen.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERANAN KATALIS K3-xHxPW12O40 PADA KATALISIS SELEKTIF SINTESIS METILAMINA DARI METANOL DAN AMONIAK

GENERAL LEAST SQUARE

Faktor yang Mempengaruhi Intelegensi