Peningkatan prestasi belajar matematika melalui pembelajaran remedial
-->
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap siswa memiliki kepribadian yang unik, antara siswa satu dengan siswa yang lain mempunyai perbedaan yang beranekaragam. Baik dalam tingkat kecerdasan, daya ingat, kondisi fisik, maupun kemampuan dalam mengendalikan emosi. Padahal di sekolah pada umumnya siswa menerima layanan pendidikan yang sama, selain itu proses belajar mengajar di sekolah masih bersifat klasikal, dimana guru lebih mendominasi proses pembelajaran dengan seringnya menggunakan metode ceramah. Sehingga sedikit tuntutan aktif dari siswa akibatnya, ada beberapa siswa yang prestasi belajarnya jauh di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan pada masing-masing Sekolah Dasar.
Salah satu mata pelajaran di Sekolah Dasar yang rata-rata hasilnya masih kurang adalah Matematika. Padahal Matematika termasuk dalam salah satu kemampuan dasar yang harus dikuasai siswa disamping membaca dan menulis permulaan. Hal ini dikarenakan siswa takut terhadap Matematika mereka menganggap Matematika sebagai pelajaran yang sulit dan rumit. Karena berkutat pada penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian sehingga siswa dituntut untuk lebih teliti dalam menghadapi soal-soal serta daya ingat yang optimal dalam menghafal perkalian dan pembagian.
Kondisi nilai rapor pelajaran Matematika pada siswa kelas III SDN Karangasem I Surakarta yang rendah, memaksa guru untuk mengambil tindakan yang tepat. Dalam materi perkalian dan pembagian tiga angka ada sebanyak 22 siswa yang nilainya dibawah 6,5. Jika kesulitan belajar siswa tersebut dibiarkan, maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai dengan baik. Dalam proses pembelajaran, akan selalu ada beberapa siswa yang memerlukan bantuan baik dalam hal mencerna materi pelajaran maupun dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar yang dialaminya. Sering ditemui beberapa siswa kelas III SDN Karangasem I Surakarta yang tidak mampu mencapai KKM yang telah ditentukan. Hasil belajar seorang siswa kadang-kadang berada di bawah rata-rata bila dibandingkan dengan hasil belajar teman-teman sekelasnya. Siswa-siswa seperti inilah yang memperoleh pengajaran remedial.
Kegiatan remedial (perbaikan) dalam proses pembelajaran merupakan salah satu kegiatan pemberian bantuan yang berupa kegiatan perbaikan yang telah diprogram dan disusun secara sistematis. Dengan kata lain, pengajaran perbaikan (remedial teaching) ini berfungsi terapis untuk penyembuhan. Dalam hal ini, yang disembuhkan adalah beberapa hambatan atau gangguan kepribadian yang berkaitan dengan kesulitan belajar sehingga berakibat timbal balik dalam arti, perbaikan belajar juga perbaikan pribadi dan sebaliknya. Maksudnya, jika ternyata hasil yang dicapai tidak memuaskan, siswa masih dipandang belum mencapai hasil belajar yang diharapkan, maka diperlukan suatu proses pengajaran yang dapat membantu tercapainya hasil belajar yang diharapkan.
Program pembelajaran remedial diperuntukkan bagi siswa agar dapat mempelajari kembali materi pelajaran yang belum dikuasai. Program pembelajaran remedial disesuaikan dengan karakteristik kesulitan belajar siswa dan tingkat kemampuan siswa. Pembelajaran remedial dalam pelaksanaannya lebih bersifat individual, sehingga diharapkan siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan kemampuannya. Kesulitan belajar Matematika disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor yang terdapat pada diri siswa diantaranya adalah faktor fisiologis dan faktor intelektual, selain itu juga ada faktor yang datang dari luar siswa yaitu faktor paedagogik, faktor sarana dan cara belajar siswa.
Dalam proses pembelajaran, seorang guru sangat diharapkan untuk dapat menciptakan situasi pembelajaran yang efektif, efisien dan relevan. Agar hal ini dapat tercapai, maka seorang guru harus memiliki kompetensi yang beraneka ragam. Salah satu kompetensi yang dimaksud adalah bahwa seorang guru harus mempunyai kemampuan untuk melakukan diagnosis kesulitan belajar siswa. Artinya, ia bukan saja harus dapat menganalisis bahan pelajaran yang disampaikannya, tetapi juga berbagai kesulitan yang mungkin dialami siswa dalam menerima pelajaran yang disampaikan.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, penulis ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar matematika bagi siswa kelas III SD Negeri Karangasem I yang mengalami kesulitan belajar terutama dalam menghafal perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka dengan diberikan pendekatan berupa kegiatan pembelajaran remedial. Oleh karena itu, Penelitian Tindakan Kelas ini diberi judul “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Remedial Bagi Siswa Kelas III Yang Mengalami Kesulitan Belajar di SD Negeri Karangasem I Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasikan masalahnya sebagai berikut :
- Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, banyak yang menyatakan bahwa pelajaran Matematika adalah pelajaran yang sulit dan rumit sehingga hasil prestasi belajar Matematikanya rendah.
- Adanya siswa yang dikategorikan sebagai siswa yang mengalami kesulitan belajar Matematika, sehingga perlu adanya pemberian pembelajaran remedial.
C. Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah pengajaran remedial dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika bagi siswa Kelas III SD Negeri Karangasem I Surakarta yang mengalami kesulitan belajar ?
2. Apakah program pembelajaran remedial yang dapat digunakan untuk mengatasi siswa berkesulitan belajar Matematika?
3. Apakah hambatan yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran remedial dan sekaligus bagaimana cara penanganannya bagi siswa kelas III yang mengalami kesulitan belajar Matematika di SD Negeri Karangasem I Surakarta?
D. Tujuan Penelitian
Yang menjadi tujuan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan prestasi belajar Matematika bagi siswa kelas III SD Negeri Karangasem I Surakarta yang mengalami kesulitan belajar melalui pembelajaran remedial.
2. Menemukan program pembelajaran remedial yang dapat digunakan untuk mengatasi siswa berkesulitan belajar Matematika.
3. Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam proses pembelajaran remedial dan sekaligus mencari cara penangannya pada siswa kelas III yang mengalami kesulitan belajar Matematika di SD Negeri Karangasem I Surakarta.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
a. Meningkatkan kualitas pembelajaran Matematika di SD pada materi perkalian yang hasilnya 3 angka dan pembagian bilangan 3 angka.
b. Dapat digunakan sebagai masukan bagi guru SD untuk memperoleh pendekatan yang tepat dalam meningkatkan prestasi belajar anak didiknya khususnya pada pelajaran Matematika dalam materi perkalian yang hasilnya 3 angka dan pembagian bilangan 3 angka.
c. Dapat memberi arahan pada guru dalam proses pembelajaran Matematika yang memperhatikan perbedaan siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat menemukan solusi untuk menangani siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam pembelajaran Matematika.
b. Bagi peneliti, dengan dilaksanakannya penelitian ini dapat menambah pengalaman serta keterampilan baru dalam mengajar.
c. Bagi siswa, dapat digunakan sebagai motivasi belajar supaya tidak mengalami kesulitan belajar Matematika.
d. Bagi siswa, dapat memperoleh pengalaman serta keterampilan baru dalam proses pembelajaran.
e. Bagi sekolah, dapat memperoleh suatu bentuk pembelajaran remedial yang dapat menangani siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Komentar
Tujuan penelitiannya kurang sinkron dengan latar belakang, bagi yang mau copy ini contoh hati2.
Menurutku :
Remedial dipakai jika guru sudah melakukan metode pembelajaran yang TEPAT bagi siswanya. Guru yang bodoh biasanya menyalahkan kemampuan siswanya dalam menyerap materi yang dia ajarkan, padahal dia sendiri yang bodoh gak bisa ngajar...
Kenapa saya bilang begitu?
Banyak alasannya, pertama guru kurang riset di kelas,jadi dia menganggap anak2nya sama setiap tahunnya. Kedua, kurang sumber belajar, sehingga penguasaan materinya payah. Ketiga tidak kreatif, bisanya ngajar urut buku, kalau disuruh bikin lesson plan cuma copy paste doang...(saran saya untuk guru ini, kamu resign saja, karena kamu gak layak jadi referensi siswa dan contoh yang buruk bagi siswa). Keempat, nanti kalau kamu kunjungi blogku...hahahah...
Be a gud teachers guys...